Sedang bingung pilih antara aki kering atau basah? Sebelum memilih, baiknya tahu dulu perbedaan aki kering dan basah di sini.
Aki berhubungan langsung dengan sistem kelistrikan mobil, mulai dari starter mesin sampai perangkat elektronik seperti AC, lampu, audio, hingga power window.
Kalau salah pilih, dampaknya bisa bikin mobil rewel, boros biaya, bahkan bikin Anda kerepotan di jalan.
Memahami karakter masing-masing aki akan membantu Anda menimbang mana yang lebih cocok untuk kebutuhan mobil Anda.
Jadi, sebelum buru-buru beli aki baru, mari kita bahas secara detail perbedaan keduanya agar Anda bisa mengambil keputusan yang tepat.
Baca Juga: 7 Merk Aki Mobil yang Bagus dan Tahan Lama – CarsCheck
Perbedaan Aki Kering dan Basah, Harus Tahu Sebelum Beli!
Aki kering dan aki basah, secara wadah memang nampak sama. Namun, kedua sumber listrik pada mobil ini ternyata berbeda. Ini perbedaannya:
1. Definisi
Pertama, dari segi definisi.
Aki basah pada mobil adalah aki dengan cairan elektrolit berupa campuran air dan asam sulfat. Cairan ini memungkinkan reaksi kimia untuk menyimpan energi listrik yang dibutuhkan mesin.
Anda bisa mengenali aki basah dari wadahnya yang semi transparan, biasanya ada tanda batas minimum dan maksimum cairan. Tutup bagian atas juga bisa dibuka untuk menambah cairan jika volumenya turun.
Jenis aki ini sudah terpakai sejak lama pada mobil, terutama model keluaran lama. Harganya relatif lebih murah daripada aki kering, sehingga banyak orang memilihnya sebagai opsi ekonomis.
Namun, aki basah menuntut Anda untuk rajin melakukan perawatan, seperti mengecek volume cairan dan membersihkan terminal aki dari kerak.
Aki kering, yang juga populer juga dengan istilah MF (Maintenance Free), menggunakan elektrolit yang berbentuk gel atau diserap ke dalam material penyerap khusus.
Cairannya tidak dalam bentuk bebas, sehingga tidak mudah menguap atau tumpah. Wadah aki kering rapat dan tidak bisa dibuka untuk menambah cairan.
Pada mobil, aki kering lebih populer karena praktis. Anda tinggal pasang, gunakan, dan tidak perlu repot melakukan isi ulang cairan.
Teknologi aki kering juga membuatnya lebih tahan guncangan dan lebih stabil dalam kondisi suhu tinggi.
Itulah alasan mengapa banyak mobil modern sudah menggunakan aki kering sejak keluar dari pabrik.
Jadi, apa perbedaan aki kering dan basah mobil yang cukup mendasar? Benar, dari definisnya.
2. Perawatan Aki Mobil
Perbedaan aki kering dan basah pada mobil juga berbeda dari segi perawatan. Kalau Anda memilih aki basah, Anda harus rutin memeriksa volume cairan.
Jika cairan berkurang, maka Anda wajib menambah air aki (air suling khusus). Perawatan ini krusial karena cairan yang habis bisa membuat aki cepat rusak dan tidak mampu menyimpan listrik.
Terminal aki juga perlu dibersihkan secara berkala dari kerak yang bisa mengganggu aliran listrik.
Sebaliknya, aki kering lebih bebas perawatan. Anda tidak perlu menambah cairan karena wadahnya sudah tertutup rapat.
Perawatan cukup berupa pengecekan fisik dan membersihkan terminal bila ada kotoran atau karat.
Untuk Anda yang sibuk, aki kering jelas jauh lebih praktis. Ini juga menjadi salah satu perbedaan aki kering dan basah yang cukup penting.
Baca Juga: 10 Merk Aki Mobil Terbaik Pilihan Masyarakat Indonesia!
3. Bentuk Fisik dan Kemasan
Kemudian, perbedaan aki kering atau basah ternyata juga berbeda dari wadah, bentuk fisik, maupun kemasannya.
Aki basah pada mobil mudah Anda kenali karena wadahnya semi transparan, lengkap dengan penanda level cairan.
Anda bisa langsung melihat apakah cairannya berkurang. Di bagian atas biasanya ada beberapa tutup kecil untuk isi ulang. Namun, bentuk seperti ini membuat risiko kebocoran cairan lebih besar.
Sedangkan untuk aki kering, memiliki wadah solid dan tertutup rapat, biasanya berwarna gelap. Tidak ada lubang isi ulang.
Secara tampilan, aki kering lebih rapi, modern, dan lebih aman karena cairannya tidak akan meluber meski mobil melewati jalanan bergelombang.
4. Harga Aki Mobil
Harga menjadi salah satu faktor utama dalam memilih aki. Aki basah untuk mobil biasanya lebih murah daripada aki kering.
Itu sebabnya aki basah sering jadi pilihan pengguna yang ingin menekan biaya awal. Namun, biaya perawatan tambahan seperti air aki, serta risiko kerusakan jika perawatan terlambat, perlu Anda pertimbangkan.
Di samping itu, Aki kering lebih mahal saat pembelian awal, tetapi biaya tambahan nyaris tidak ada.
Anda tidak perlu membeli air aki, tidak perlu servis tambahan untuk cairan, dan lebih minim risiko kebocoran. Jadi, walaupun harga awal lebih tinggi, aki kering bisa lebih efisien secara jangka panjang.
Sebagai contoh, kalau aki basah di kisaran harga Rp100 ribuan, maka aki kering berada di rentang harga Rp150 ribuan. Ini juga jadi perbedaan aki kering dan basah yang sering jadi pertimbangan sebelum beli.
Baca Juga: 5 Cara Cek Aki Mobil Sendiri dengan Tepat dan Aman
5. Daya Tahan dan Umur Pakai
Apa perbedaan aki kering dan basah? Salah satunya adalah daya tahan dan usia penggunaannya.
Aki basah bisa tahan lama jika Anda rawat dengan baik. Rata-rata aki basah bisa bertahan 1,5 sampai 2 tahun, tetapi dengan syarat Anda rajin menambah cairan dan menjaga terminal tetap bersih.
Jika Anda mengabaikan perawatan, maka umur aki bisa jauh lebih pendek.
Berbeda halnya dengan aki kering. Aki kering cenderung lebih konsisten dari sisi performa.
Umur pakainya juga sekitar 2 sampai 3 tahun, tergantung pemakaian mobil. Karena elektrolit terikat, aki kering lebih tahan terhadap guncangan, getaran, dan suhu tinggi.
Mobil yang jarang Anda gunakan pun lebih aman menggunakan aki kering karena cairannya tidak akan cepat menguap.
Jadi, dari perbedaan aki kering dan basah ini bisa jadi pertimbangan. Kalau memang mobil jarang Anda gunakan, sebaiknya pilih aki basah.
6. Risiko dan Keamanan
Lagi-lagi, aki kering begitu unggul dalam satu hal ini. Dari segi risiko dan keamanan, aki kering jauh lebih aman.
Mengapa? Itu karena cairannya terikat rapat, hampir tidak ada risiko tumpahan. Ini juga yang jadi sebab banyak mobil modern lebih banyak menggunakan aki kering, terutama untuk menghindari kerusakan akibat bocor.
Sedangkan untuk aki basah, memang lemah dari segi keamanan. Cairan elektrolitnya bisa meluber jika mobil melewati jalan bergelombang atau kalau aki terbalik saat bongkar pasang.
Cairan asam ini bisa menyebabkan karat di terminal atau merusak bagian mesin di sekitarnya.
Memilih Aki yang Tepat Memang Penting, Begitu Juga dengan Memilih Mobil Bekas
Memilih aki memang penting, tapi kenyataannya kondisi mobil tidak berhenti di sana saja.
Kalau Anda lagi mempertimbangkan beli mobil bekas, aki hanyalah satu dari ratusan komponen yang harus dapat pengecekan Dari mesin, kelistrikan, sampai kaki-kaki, semua butuh perhatian.
Di sinilah layanan inspeksi seperti CarsCheck bisa membantu. Kami bisa melakukan pemeriksaan lebih dari 150 titik pada mobil, lengkap dengan laporan detail yang bisa jadi dasar keputusan Anda.
Jadi, sebelum membeli mobil bekas, pastikan kondisinya benar-benar sehat. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari biaya perbaikan mendadak di kemudian hari. Hubungi CarsCheck sekarang juga!
Erwin Juntoro telah menggeluti dunia otomotif sejak tahun 2018. Dengan latar belakang pendidikan dari SMK Otomotif, Erwin memiliki keterampilan yang baik mengenai kelistrikan, mesin, transmisi, dan modifikasi kendaraan. Saat ini ia aktif berbagi pengetahuan di website CarsCheck.