mobil overheat

Overheat menjadi salah satu mimpi buruk bagi setiap pemilik mobil. Jika Anda mengalaminya, performa mobil bisa menurun, komponen mesin rawan rusak, dan mobil berpotensi mengalami kebakaran. Saat harus perbaikan pun, mobil overheat mengharuskan Anda mengeluarkan biaya yang sangat besar. 

Maka dari itu, pemahaman mulai dari penyebab, ciri ciri mobil overheat, hingga cara memperbaikinya sangat penting untuk Anda. 

Overheat adalah kondisi ketika mesin mobil atau suhu kendaraan mengalami kenaikan signifikan dan melebihi batas normal. 

Kondisi ini sebenarnya menunjukkan sesuatu bahwa ada masalah di sistem pendinginan mobil. 

Mau tahu lebih lanjut mengenai overheat yang terjadi pada mobil? Mari simak. 

Baca Juga: 6 Tanda Mobil Overheat, Jangan Dipaksa Jalan Terus!

Apa Itu Mobil Overheat? 

Overheat ialah kondisi ketika suhu mesin naik melewati batas kerja normal. Idealnya, mesin bekerja di kisaran 90 – 105 derajat celcius. 

Ketika indikator suhu merangkak mendekati H, maka lampu peringatan menyala, atau mobil tiba-tiba menurunkan performa untuk “melindungi diri”. 

Jika Anda mengalaminya, tentu tidak boleh abai karena panas yang berlebih dapat melengkungkan kepala silinder, merusak gasket, menipiskan oli, hingga membuat mesin mobil Anda macet total. 

Penyebab Mobil Overheat

Mobil overheat bisa terjadi karena banyak alasan. Faktor penyebab ini memang baiknya Anda hindari agar overheat tidak terjadi. Apa saja? Cek sini: 

1. Tutup Radiator Rusak

Pertama, engine overheat pada mobil bisa terjadi karena tutup radiator rusak. Biasanya, tutup radiator mengalami kerusakan karena Anda mungkin kurang kencang ketika menutupnya atau hal-hal lain yang mengakibatkan tutup tidak terpasang sempurna. 

Kerusakan ini bisa berdampak pada sulitnya penurunan mesin, akhirnya membuat mobil jadi overheat. 

2. Radiator Kotor atau Mampet

Penyebab mobil overheat selanjutnya, yakni radiator kotor atau mampet. Radiator berfungsi jadi pusat pelepasan panas mesin. 

Jika bagian dalamnya tersumbat kerak atau bagian luar tertutup debu atau serangga, maka aliran coolant hingga udara pendingin bisa terganggu. 

Efeknya adalah panas tidak bisa keluar secara optimal dan suhu mesin mobil Anda akan mengalami kenaikan lebih cepat. 

Overheat juga makin parah apalagi jika Anda berkendara pada cuaca panas atau macet panjang. 

3. Thermostat Macet Tertutup

Komponen satu ini, berfungsi untuk mengatur kapan coolant mengalir penuh ke radiator. 

Jika macet pada posisi tertutup, cairan pendingin bisa terjebak di mesin dan tidak dapat melepas panas. 

Gejalanya akan muncul ketika Anda melakukan perjalanan agak lama, suhu naik drastis, lalu mesin bakal kehilangan tenaga. 

4. Kipas Radiator Mati atau Lemah

Selanjutnya, mesin mobil overheat juga bisa terjadi karena kipas radiator mati atau lemah. 

Kipas radiator atau pendingin, akan membantu membuang panas ketika mobil berhenti atau berjalan pelan. 

Kalau motor kipas rusak, sekring putus, atau sensor kipas bermasalah, maka pendinginan akan hilang total ketika macet. 

Mesin pun bisa mengalami overheat dalam hitungan menit. 

5. Kekurangan atau Kehabisan Coolant 

Kurang atau habisnya coolant/cairan pendingin, bisa membuat kapasitas penyerapan panas berkurang. 

Kebocoran pun bisa terjadi di selang, radiator, sambungan, hingga pompa air. Jika Anda hanya menambah air biasa untuk darurat, maka segera ganti dengan coolant yang sesuai untuk mencegah karat dan kerak. 

Baca Juga: Apakah Jika Tidak Pakai Coolant Mobil Akan Overheat?

6. Oli Mesin Tidak Optimal

Apa penyebab mobil overheat? Salah satunya karena pelumasan dalam mesin tidak optimal. Oli lama, kotor, atau volumenya kurang akan meningkatkan potensi gesekan antar komponen. 

Gesekan tinggi artinya suhu mesin naik lebih cepat. Selain itu, oli yang kondisinya buruk tidak akan bisa menyerap panas seperti ketika oli tersebut sedang dalam kondisi optimalnya. 

7. Keretakan atau Kebocoran Radiator

Tak hanya enam penyebab di atas, tapi selang radiator yang retak atau bocor juga bisa jadi pemicu overheat. 

Selang yang sudah getas atau ketika klem longgar, bisa mengakibatkan coolant bocor sedikit demi sedikit. 

Kebocoran kecil yang sering tidak terlihat, lama-lama membuat sistem pendingin jadi kehilangan cairan. 

Saat cairan coolant sudah habis, maka mobil overheat adalah akibat yang tidak dapat terelakkan. 

8. Kondensor AC Tersumbat

Penyebab mesin mobil overheat lainnya adalah kondensor yang tersumbat. Ini juga dapat memicu overheat. 

Kotornya bagian kondensor gara-gara debu atau kotoran, bisa menghalangi aliran udara ke bagian radiator. 

Jika ini terjadi ketika AC menyala, maka suhu di area depan mesin meningkat. Saat pendinginan mobil terganggu, maka suhu mesin akan naik jauh lebih cepat. 

9. Kerusakan Gasket Kepala Silinder

Kerusakan gasket bisa membuat tekanan ruang bakar jadi masuk ke bagian sistem pendingin atau coolant masuk ke bagian ruang bakar. 

Gejala yang muncul seperti asap putih pekat dari knalpot, coolant yang cepat berkurang, hingga oli berwarna seperti kopi susu. 

Kondisi semacam ini, bisa memicu terjadinya overheat parah hanya dalam beberapa menit. 

Ciri-ciri Mobil Overheat

Saat mobil yang Anda miliki mengalami overheat, biasanya ada ciri-ciri atau gejala yang muncul. Berikut ini lengkapnya: 

1. Indikator Suhu Naik Melebihi Normal

Tanda paling jelas saat mobil mengalami overheat ada di panel instrumen. Jarum indikator suhu biasanya ada di posisi tengah ketika mesin normal. 

Jika tiba-tiba merangkak ke arah merah atau lampu peringatan suhu menyala, maka itu sinyal kuat jika mesin terlalu panas. 

Mengabaikannya akan membuat kerusakan jadi meluas, mulai dari komponen pendingin hingga mesin jebol. 

2. Mesin Kehilangan Tenaga

Saat suhu mesin terlalu tinggi, ECU (Electronic Control Unit) atau sistem pengapian akan mengurangi tenaga untuk melindungi mesin dari kerusakan. 

Akibatnya mobil terasa lemah saat diajak berakselerasi. Kalau dibiarkan, kondisi ini bisa membuat mesin mati mendadak di tengah jalan.

3. Suara Mesin Berubah

Gejala atau ciri overheat yang bisa saja muncul yakni berubahnya suara mesin. Overheat itu bisa membuat oli menguap atau kehilangan viskositasnya. Jadi, pelumasan tidak akan optimal. 

Gesekan komponen logam pun jadi lebih keras sehingga memunculkan bunyi ketukan atau gesekan kasar. 

Suara yang awalnya halus dan berubah jadi berisik menjadi sinyal bahwa suhu internal sudah tidak aman. 

4. Bau Terbakar dari Ruang Mesin

mobil overheat

Overheat mobil akibat gasket, kabel, atau selang yang meleleh karena panas berlebih ini juga harus Anda waspadai. Pasalnya, ini juga bisa jadi tanda suhu mesin telah berada di atas ambang aman. 

5. Asap atau Uap Keluar dari Kap Mesin

Uap putih yang keluar biasanya berasal dari coolant yang mendidih di dalam bagian radiator atau tangki reservoir. 

Jika warnanya kebiruan atau kehitaman, artinya oli ikut terbakar. Ini juga jadi pertanda darurat yang mengharuskan Anda segera menepi dan mematikan mesin. 

6. AC Mendadak Tidak Dingin

Salah satu ciri mobil overheat lainnya adalah AC yang mendadak tidak terasa sejuknya. Sistem pendingin kabin, juga ikut terdampak ketika suhu mesin sangat tinggi. 

Saat suhu panas berlebih, maka sistem pendingin akan memprioritaskan pendinginan mesin. Jadi, kinerja AC akan menurun drastis. 

Gejala ini akan sering muncul ketika macet panjang atau berkendara di terik matahari. 

7. Coolant Sering Berkurang

Jika level coolant di reservoir sering turun tanpa ada kebocoran yang terlihat jelas, maka kemungkinan cairan tersebut menguap karena suhu mesin yang terlalu panas. 

Selain itu, bisa juga ada kebocoran internal seperti pada gasket kepala silinder yang membuat coolant jadi masuk ke ruang bakar. 

Baca Juga: 8 Inspeksi Mobil sebelum Perjalanan Jauh, Wajib Catat!

Cara Memperbaiki Mobil Overheat

Saat mobil overheat, jangan pernah panik. Ada langkah-langkah sederhana yang bisa Anda lakukan untuk memperbaikinya secara langsung: 

1. Segera Menepi dan Matikan Mesin

Begitu indikator suhu naik tajam atau terlihat uap keluar dari kap mesin, langsung menepi ke tempat aman. 

Matikan mesin untuk menghentikan proses pemanasan lebih lanjut. Jangan memaksakan mobil melaju karena panas berlebih bisa membuat silinder melengkung atau kepala silinder retak.

2. Buka Kap Mesin untuk Mempercepat Pendinginan

Setelah mesin mati, buka kap mesin supaya panas keluar lebih cepat. Hati-hati saat membuka tuas kap, gunakan kain atau sarung tangan jika perlu. 

Biarkan udara mengalir ke ruang mesin selama beberapa menit sebelum melakukan pengecekan lanjutan.

3. Periksa Level Coolant di Tangki Reservoir

Saat mobil overheat, lihat apakah level coolant berada di bawah batas minimum. Kalau kurang, tambahkan cairan pendingin sesuai spesifikasi. 

Gunakan coolant, bukan air biasa, supaya kinerja pendinginan lebih optimal dan mencegah karat. Jika terpaksa memakai air, gunakan air bersih sebagai solusi darurat.

4. Jangan Langsung Buka Tutup Radiator

Selanjutnya, tekanan tinggi di dalam radiator, bisa menyemburkan uap panas dan cairan mendidih. 

Tunggu sampai mesin benar-benar dingin sebelum Anda membuka tutupnya. Ketika sudah aman untuk Anda buka, periksa apakah coolant di dalam radiator masih cukup atau tidak. 

Jika kosong, isi perlahan ketika mesin dalam keadaan mati. 

5. Periksa Selang Radiator dan Sambungan

mobil overheat

Lihat apakah ada kebocoran pada selang atau sambungan pipa pendingin. Kebocoran kecil bisa membuat coolant berkurang tanpa Anda sadari. 

Ganti selang yang retak atau klem yang longgar untuk mengembalikan sistem pendingin bekerja normal.

6. Periksa Oli Mesin

Selanjutnya, lihat warna dan viskositas oli lewat stik pengukur. Jika oli nampak seperti kopi susu atau berbusa, maka kemungkinan coolant masuk ke ruang oli. 

Kondisi ini butuh perbaikan lebih lanjut di bengkel karena menandakan adanya kerusakan pada gasket kepala silinder dan butuh perbaikan lebih lanjut. 

7. Nyalakan Mesin Setelah Pendinginan

Setelah semua pengecekan dan pengisian cairan sudah selesai Anda lakukan, nyalakan mesin dan amati indikator suhu. 

Kalau jarum indikator kembali normal dan stabil, mobil bisa Anda gunakan untuk melanjutkan perjalanan. Namun, tetap waspada terhadap tanda overheat yang muncul kembali.

8. Bawa Mobil ke Bengkel untuk Pengecekan Menyeluruh

Meskipun masalah terlihat teratasi, mobil tetap perlu dicek di bengkel. Mekanik bisa melakukan pengecekan pompa air, thermostat, radiator, hingga sistem kelistrikan kipas. Tindakan ini penting untuk memastikan penyebab overheat benar-benar terselesaikan.

9. Lakukan Perawatan Pencegahan

Setelah membawa mobil ke bengkel, pastikan untuk rutin mengganti coolant sesuai jadwal, membersihkan radiator, memeriksa kondisi kipas, dan juga memastikan sistem pendingin bekerja optimal. 

Memahami Penyebab hingga Ciri Ini Penting Anda Tahu Sebelum Beli Mobil Bekas

Tahu berbagai hal dari definisi mobil overheat sampai ciri-cirinya sangat penting bagi Anda ketika ingin membeli mobil bekas. 

Banyak kasus overheat yang berawal dari kerusakan yang telah lama diabaikan, dan ini sering kali baru ketahuan setelah Anda membawa pulang mobil. 

Supaya tidak terjebak membeli mobil dengan masalah ini, lakukan inspeksi menyeluruh sebelum memutuskan. 

Di sinilah CarsCheck akan membantu Anda. Tim inspeksi profesional kami akan memeriksa kondisi mesin, sistem pendingin, radiator, hingga potensi masalah overheat yang mungkin tidak terlihat oleh mata awam. 

Jangan biarkan pembelian mobil bekas berubah jadi penyesalan, pastikan mobil incaran Anda benar-benar sehat bersama CarsCheck sebelum Anda setuju membelinya. 

Related Post

Social Media

Random Post

01