Ingin menginjak setengah gas mobil tapi mobil sudah melesat tanpa perlu RPM tinggi? Hal ini bisa Anda rasakan jika ada turbocharger mobil.
Saat memasangnya, turbo akan membuat mobil terasa halus tapi memiliki tenaga yang lebih baik.
Mungkin Anda mengira turbo cuma buat mobil balap atau kendaraan mahal. Padahal sekarang, hampir semua pabrikan sudah mulai pakai turbo di mesin kecil mereka.
Tujuannya amat jelas, yakni biar tetap irit tapi tetap punya tenaga besar. Apalagi di jalanan Indonesia yang sering macet, punya mesin turbo bikin kamu bisa dapat performa lebih tanpa harus injak gas dalam-dalam.
Tapi sayangnya, banyak yang belum benar-benar paham apa itu turbocharger, gimana cara kerjanya, dan kenapa komponen ini sudah banyak digunakan.
Baca Juga: Manfaat Turun Mesin untuk Performa Mesin Mobil – CarsCheck
Apa Itu Turbocharger Mobil?
Sebelum kita masuk ke fungsi dan bedanya dengan supercharger, mari cari tahu dulu soal turbocharger mobil.
Jadi, turbocharger mobil adalah perangkat forced induction yang dipasang pada mesin pembakaran dalam. Tugas utamanya adalah menyuplai udara bertekanan lebih banyak ke dalam ruang bakar agar proses pembakaran menjadi lebih efisien.
Cara kerjanya cukup menarik. Turbocharger menghisap udara dari atmosfer, lalu memampatkannya menggunakan kompresor yang digerakkan oleh turbin.
Turbin tersebut berputar berkat dorongan gas buang dari mesin. Artinya, energi yang biasanya terbuang bisa dimanfaatkan kembali untuk meningkatkan performa mesin.
Saat udara dimampatkan, jumlah oksigen yang masuk ke silinder meningkat. Kondisi ini memungkinkan mesin membakar lebih banyak bahan bakar dalam satu siklus, sehingga tenaga yang dihasilkan juga lebih besar.
Dengan prinsip sederhana itu, mesin berkapasitas kecil bisa menghasilkan tenaga setara mesin berkapasitas lebih besar.
Inilah alasan mengapa banyak pabrikan kini beralih ke mesin turbo. Mereka bisa mengejar efisiensi bahan bakar tanpa harus mengorbankan performa.
Karena sistemnya bergantung pada gas buang, komponen turbo harus dibuat dari material yang tahan panas ekstrem dan mampu berputar hingga ratusan ribu kali per menit.
Selain itu, sistem tambahan seperti intercooler dan wastegate diperlukan agar suhu udara masuk tetap stabil dan tekanan tidak berlebihan.
Cara Kerja Turbocharger
Setelah memahami apa itu turbocharger, sekarang saatnya Anda mengenal cara kerjanya agar tidak sekadar tahu istilahnya, tapi juga paham bagaimana mekanismenya berlangsung di dalam mesin:
- Mesin menyelesaikan langkah pembakaran: Setelah proses pembakaran selesai, mesin membuka katup buang dan melepaskan gas panas bertekanan tinggi dari silinder menuju saluran buang.
- Gas buang memutar turbin: Aliran gas panas mengalir ke rumah turbin dan memutar bilah turbin dengan sangat cepat. Energi panas yang tadinya terbuang berhasil Anda manfaatkan kembali untuk menghasilkan putaran mekanis.
- Poros utama yang menghubungkan turbin dan kompresor mentransfer putaran tersebut ke sisi kompresor, sehingga kedua sisi bekerja secara sinkron.
- Kemudian, Kompresor menarik udara dari luar, lalu menekan dan menyalurkannya ke saluran masuk mesin. Udara yang lebih padat mengandung lebih banyak oksigen sehingga pembakaran menjadi lebih kuat.
- Karena udara masuk lebih kaya oksigen, mesin dapat menambahkan bahan bakar lebih banyak dalam setiap siklus pembakaran. Hasilnya, tenaga meningkat tanpa memperbesar kapasitas mesin.
- Di samping itu, Sistem wastegate mengalihkan sebagian gas buang jika tekanan mulai berlebihan. Mekanisme ini menjaga turbin tetap bekerja dalam batas aman.
- Saat Anda melepas pedal, blow-off valve melepaskan kelebihan tekanan dari saluran udara masuk supaya tidak menekan balik kompresor.
- Karena proses pemampatan menaikkan suhu udara, intercooler mendinginkan udara sebelum memasuki silinder agar densitasnya tetap tinggi dan pembakaran berlangsung efisien.
- Selanjutnya, turbin membutuhkan waktu untuk mencapai kecepatan optimal, sehingga dorongan tenaga tambahan belum terasa pada RPM rendah. Fenomena ini dikenal sebagai turbo lag.
Semua komponen turbo berputar pada kecepatan dan suhu ekstrem. Maka dari itu, pemasangan presisi serta perawatan berkala memastikan performa tetap stabil dan usia pakai lebih panjang.
Fungsi Turbocharger Mobil
Sekarang, mari kita bahas apa yang sebenarnya produsen mobil atau orang-orang inginkan dari penggunaan turbocharger mobil. Mau tahu alasannya? Cek sini:
1. Meningkatkan Tenaga Mesin
Turbocharger mobil bisa membuat mesin mampu menarik lebih banyak udara ke dalam ruang bakar daripada mesin tanpa bantuan sistem induksi paksa.
Saat udara yang masuk mengandung lebih banyak oksigen, mesin dapat menambahkan bahan bakar dalam jumlah lebih besar.
Proses pembakaran pun menghasilkan tenaga yang jauh lebih kuat. Karena itu, mobil dengan turbocharger terasa lebih bertenaga bahkan pada kapasitas mesin yang sama.
2. Meningkatkan Torsi di Rentang Putaran yang Lebih Luas
Mesin dengan turbocharger memberikan torsi lebih besar pada berbagai tingkat putaran.
Ketika pedal gas Anda tekan, dorongan tenaga terasa lebih cepat dan responsif. Kondisi ini sangat membantu saat kendaraan harus berakselerasi di tanjakan, menyalip, atau membawa beban berat.
Dengan distribusi torsi yang lebih merata, mobil terasa lebih mudah Anda kendalikan dalam berbagai situasi jalan.
3. Mendukung Konsep Downsizing untuk Efisiensi Bahan Bakar
Selain itu, turbocharger mobil juga memungkinkan pabrikan mengembangkan mesin berkapasitas kecil yang tetap sanggup menghasilkan tenaga besar.
Mesin berukuran kecil membutuhkan bahan bakar lebih sedikit, bobotnya juga lebih ringan, sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih efisien.
Anda tetap memperoleh performa tinggi tanpa harus mengorbankan efisiensi dan kenyamanan berkendara.
4. Memanfaatkan Energi Gas Buang dan Mengurangi Emisi
Turbocharger mobil memanfaatkan energi panas dari gas buang yang sebelumnya hanya terlepas begitu saja.
Energi tersebut diubah menjadi tenaga putar yang membantu proses pemasukan udara ke mesin.
Dengan pemanfaatan energi ini, sistem pembakaran berlangsung lebih sempurna, emisi gas sisa dapat berkurang, dan efisiensi keseluruhan mesin meningkat.
Baca Juga: Ciri-ciri Mesin Mobil Bekas Masih Bagus, Cek Bagian Ini!
5. Meningkatkan Performa tanpa Harus Memperbesar Ukuran Mesin
Pabrikan dapat merancang mobil dengan ukuran mesin lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan akselerasi.
Turbocharger memberikan dorongan tenaga tambahan sehingga mobil tetap terasa bertenaga, bahkan pada mesin yang berkapasitas rendah.
Hasilnya, kendaraan menjadi lebih ringan, lebih lincah, namun tetap memberikan sensasi berkendara yang dinamis.
6. Mengurangi Bobot Total Kendaraan
Pada mobil yang menggunakan turbocharger biasanya memiliki ukuran mesin yang lebih kecil. Itu semua berkat bantuan turbo yang ada di dalamnya.
Selain itu, komponen pendukung seperti sistem pendingin, transmisi, atau struktur bodi bisa menggunakan material lebih ringan.
Kondisi ini membuat bobot kendaraan berkurang dan efisiensi bahan bakar meningkat. Selama perancangan sistem berjalan dengan tepat, kendaraan mampu menghasilkan tenaga besar tanpa kehilangan keseimbangan antara performa dan efisiensi.
Apa Bedanya Turbocharger dengan Supercharger?
Selain turbocharger mobil, ada istilah lain yang mungkin sering Anda dengar dalam dunia otomotif, yakni supercharger. Meski sama-sama punya “charger”, tapi keduanya berbeda:
1. Sumber Tenaga yang Menggerakkan Kompresor
Turbocharger menggunakan energi gas buang dari mesin untuk memutar turbin. Turbin tersebut terhubung ke kompresor yang kemudian menekan udara masuk ke ruang bakar.
Artinya, turbocharger memanfaatkan energi yang sebelumnya hanya terbuang menjadi dorongan tambahan bagi mesin.
Sebaliknya, supercharger mengambil tenaga langsung dari mesin melalui sabuk atau poros yang terhubung ke crankshaft.
Sistem ini bekerja secara mekanis dan mengambil sebagian daya mesin untuk menggerakkan kompresor.
Karena itu, supercharger memberikan respons cepat, tetapi memerlukan tenaga tambahan dari mesin untuk beroperasi.
2. Karakter Respon dan Waktu Boost
Kemudian, karakter turbocharger mobil dan supercharger berbeda. Turbocharger sering mengalami jeda sesaat yang dikenal sebagai turbo lag.
Kondisi ini terjadi ketika aliran gas buang belum cukup kuat untuk memutar turbin, terutama pada putaran mesin rendah. Namun setelah tekanan gas meningkat, dorongan tenaga terasa signifikan.
Supercharger bekerja tanpa jeda karena kompresor langsung berputar mengikuti putaran mesin.
Begitu Anda menekan pedal gas, sistem segera memberikan dorongan tambahan. Hal ini menjadikan supercharger unggul dalam hal respons cepat, terutama pada akselerasi awal atau di putaran rendah.
3. Efisiensi dan Konsumsi Bahan Bakar
Memasang turbocharger di mobil memang bisa memberikan efisiensi yang lebih baik untuk konsumsi bahan bakar.
Turbocharger lebih efisien karena menggunakan energi gas buang yang sebenarnya sudah tersedia.
Mesin tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra untuk memutar sistem tersebut. Dalam kondisi yang tepat, turbocharger bisa membantu efisiensi bahan bakar tanpa mengorbankan performa.
Supercharger memiliki keunggulan di sisi respons, tetapi karena mengambil tenaga langsung dari mesin, sistem ini menciptakan apa yang disebut parasitic loss.
Akibatnya, efisiensi bahan bakar bisa sedikit menurun walau tenaga yang dihasilkan terasa lebih instan.
Baca Juga: Catat Nih Tanda-tanda Mobil Turun Mesin – CarsCheck
4. Kerumitan Desain dan Penerapan Teknis
Desain dan penerapan kedua jenis “penambah performa” mobil ini juga berbeda. Turbocharger membutuhkan tata kelola aliran gas buang dan udara masuk yang sangat presisi.
Komponen seperti intercooler, pipa udara, hingga wastegate harus dirancang dengan cermat agar tekanan dan suhu tetap terkendali.
Karena itu, sistem turbo sering memiliki kompleksitas lebih tinggi dan suhu kerja yang juga lebih panas.
Supercharger memiliki desain lebih sederhana karena tidak bergantung pada aliran gas buang.
Namun, ia memerlukan sistem mekanis tambahan seperti sabuk, pulley, dan poros penggerak.
Komponen-komponen ini harus kuat dan presisi agar tidak mengurangi keandalan mesin dalam jangka panjang.
5. Kesesuaian Penggunaan dan Karakter Pengemudi
Nah, turbocharger mobil dan supercharger itu harus Anda sesuaikan penggunaannya. Turbocharger cocok untuk pengemudi yang menginginkan kombinasi tenaga besar dan efisiensi bahan bakar.
Sistem ini bekerja optimal di putaran menengah hingga tinggi, menjadikannya pilihan ideal untuk kendaraan harian atau mesin modern dengan fokus efisiensi.
Supercharger lebih tepat bagi kendaraan yang menuntut respons cepat dan tenaga instan, seperti mobil performa tinggi atau mobil balap.
Sistem ini memberikan tenaga tambahan segera tanpa menunggu tekanan gas buang naik, sehingga sangat cocok untuk kebutuhan akselerasi spontan.
Jadi, itulah yang bisa Anda simak soal turbocharger mobil dari definisi, cara kerja, hingga bedanya dengan supercharger.
Mau Beli Mobil Turbo? Cek Dulu Unitnya dengan Layanan Inspeksi CarsCheck
Punya mobil turbo memang jadi impian banyak orang. Jika Anda juga menginginkannya, jangan sampai dapat unit mobil turbo yang memiliki banyak masalah.
Maka dari itu, layanan inspeksi mobil bekas dari CarsCheck akan sangat membantu. Anda bisa menghubungi tim CarsCheck untuk mengecek mobil bekas secara langsung ke lokasi.
Tim kami akan datang untuk memeriksa secara detail dari bagian bodi mobil hingga lebih rinci tentang mesin mobil.
Jika tak ingin salah pilih mobil bekas, hubungi CarsCheck sekarang juga!
Erwin Juntoro telah menggeluti dunia otomotif sejak tahun 2018. Dengan latar belakang pendidikan dari SMK Otomotif, Erwin memiliki keterampilan yang baik mengenai kelistrikan, mesin, transmisi, dan modifikasi kendaraan. Saat ini ia aktif berbagi pengetahuan di website CarsCheck.