Kerusakan transmisi matic, tentu jadi mimpi buruk bagi pengendara mobil. Namun, Anda masih bisa mencegahnya selama tahu cara merawat transmisi matic biar awet.
Transmisi matic adalah salah satu komponen paling penting pada mobil modern. Tanpa perawatan yang tepat, performa mobil Anda bisa menurun drastis, bahkan komponen bisa cepat rusak.
Berbeda dengan transmisi manual yang relatif lebih sederhana, transmisi otomatis memiliki banyak komponen kompleks seperti katup solenoid, valve body, dan kanvas kopling yang membutuhkan perhatian khusus.
Jika Anda ingin transmisi matic mobil tetap awet, cara merawat transmisi otomatis perawatan yang sistematis sangat Anda perlukan.
Baca Juga: Transmisi Mobil Matic: Komponen, Cara Kerja, dan Jenisnya
6 Cara Merawat Transmisi Matic Biar Awet
Di bawah ini, kami akan membahas enam langkah perawatan utama yang bisa Anda lakukan untuk memastikan mobil tetap lancar dan nyaman dikendarai:
1. Ganti Oli Transmisi Secara Berkala
Oli transmisi matic berfungsi sebagai pelumas sekaligus medium hidrolik yang menggerakkan transmisi otomatis.
Bisa kami katakan, oli adalah darah bagi mobil matic. Jika kualitas oli menurun, gesekan antar komponen meningkat, suhu transmisi naik, dan risiko kerusakan komponen internal menjadi lebih besar.
Oleh karena itu, mengganti oli transmisi secara berkala menjadi langkah pertama yang harus dilakukan.
Secara umum, pabrikan merekomendasikan penggantian oli transmisi setiap 50.000 kilometer.
Namun, jika mobil sering digunakan dalam kondisi berat, seperti lalu lintas macet, tanjakan, atau membawa beban berat, interval penggantian oli sebaiknya dipercepat menjadi sekitar 30.000 kilometer.
Langkah perawatan agar transmisi matic awet ini memastikan oli selalu memiliki viskositas dan aditif yang optimal untuk melindungi katup solenoid, valve body, dan kanvas kopling dari keausan dini.
Selain itu, pastikan Anda menggunakan oli transmisi yang pabrikan rekomendasikan. Oli yang salah bisa mempengaruhi kinerja perpindahan gigi dan bahkan menyebabkan kerusakan permanen pada transmisi.
Jadi, jangan anggap sepele dan jadikan penggantian oli sebagai rutinitas yang tidak boleh terlewatkan.
2. Panaskan Mobil Sebelum Anda Menggunakannya
Meskipun mobil matic terkenal praktis karena tinggal injak gas, kebiasaan memanaskan mobil sebelum Anda gunakan bisa jadi salah satu cara merawat transmisi matic biar awet.
Memanaskan mobil selama 1 – 2 menit sebelum berkendara, dengan posisi transmisi di N (netral) dan posisi AC mati, memungkinkan oli menyebar ke seluruh komponen transmisi.
Dengan begitu, komponen yang bergerak akan mendapatkan pelumasan yang cukup sebelum menerima beban kerja penuh.
Sering kali, banyak pengemudi melewatkan tahap ini karena tergesa-gesa, terutama saat mobil digunakan untuk perjalanan singkat.
Padahal, kebiasaan memanaskan mobil tidak hanya memperpanjang usia transmisi tetapi juga menjaga performa mesin tetap optimal.
Jadi, biasakan untuk memberi “waktu istirahat singkat” bagi mesin dan transmisi sebelum mulai berkendara, terutama pada pagi hari atau setelah mobil lama tidak dipakai.
3. Hindari Injak Gas Tiba-Tiba
Salah satu penyebab umum kerusakan transmisi matic adalah kebiasaan menginjak gas secara mendadak saat mobil mulai berjalan. Maka dari itu, untuk merawat transmisi matic harap untuk menghindari injak gas secara tiba-tiba.
Transmisi otomatis membutuhkan waktu untuk menyesuaikan tekanan oli dan mengaktifkan katup solenoid serta valve body dengan tepat.
Penginjakan gas yang tiba-tiba akan memberi tekanan berlebih pada sistem hidrolik dan membuat komponen internal bekerja lebih keras dari seharusnya.
Selain itu, akselerasi mendadak dapat mempercepat keausan pada kanvas kopling dan menyebabkan perpindahan gigi terasa kasar.
Jika kebiasaan ini sering Anda lakukan, transmisi bisa mengalami gejala seperti slip gigi, suara aneh, atau bahkan kerusakan komponen internal yang lebih serius.
Untuk itu, biasakan memulai perjalanan dengan lembut. Injak gas secara perlahan, biarkan mobil mendapatkan momentum secara bertahap, dan hindari memaksa transmisi bekerja di kondisi ekstrem.
Kebiasaan kecil ini menjadi cara merawat transmisi matic biar awet atau berumur panjang.
Baca Juga: 7 Penyebab Mobil Matic Tidak Bisa Distarter dan Solusinya
4. Gunakan Posisi Transmisi yang Tepat
Kemudian, cara merawat transmisi matic mobil ialah selalu mengetahui posisi transmisi yang tepat.
Bagaimana maksudnya? Penggunaan posisi transmisi yang tepat saat berhenti menjadi faktor penting dalam merawat transmisi matic.
Banyak pengemudi membiarkan mobil tetap di posisi D (drive) saat berhenti di lampu merah atau macet panjang. Kebiasaan ini menyebabkan kanvas kopling terus bergesekan, yang dalam jangka panjang bisa membuat kopling cepat aus.
Sebagai langkah preventif, pindahkan tuas ke posisi N (netral) saat berhenti lama. Dengan begitu, beban pada komponen transmisi berkurang, gesekan menurun, dan suhu internal transmisi tetap stabil.
Selain itu, saat parkir, pastikan tuas transmisi berada di posisi P (park) dengan rem tangan ditarik, sehingga beban pada mekanisme parkir tidak berlebih.
Pemilihan posisi transmisi yang tepat memang terlihat sepele, tetapi jika Anda lakukan secara konsisten, kebiasaan ini mampu memperpanjang usia transmisi dan menjaga performa mobil tetap nyaman saat Anda mengendarai mobil.
5. Servis Berkala di Bengkel Resmi
Tidak ada cara merawat transmisi matic biar awet yang bisa menggantikan pemeriksaan profesional.
Transmisi matic memiliki banyak komponen kompleks yang sulit dinilai hanya dengan inspeksi visual.
Oleh karena itu, melakukan servis berkala di bengkel resmi atau bengkel yang terpercaya menjadi langkah penting.
Teknisi profesional bisa mendeteksi masalah sejak awal, misalnya kebocoran oli, masalah solenoid, atau kerusakan pada valve body.
Mereka juga memiliki peralatan khusus untuk memeriksa tekanan oli dan kondisi kopling, sehingga potensi kerusakan besar dapat dicegah.
Selain itu, servis rutin memungkinkan Anda mendapatkan penggantian komponen yang sudah aus sebelum menimbulkan masalah lebih besar.
Misalnya, mengganti filter oli transmisi, memeriksa katup solenoid, atau membersihkan valve body.
Semua ini harus Anda lakukan memastikan mobil tetap nyaman dikendarai, performa transmisi tetap optimal, dan biaya servis transmisi matic jangka panjang bisa ditekan.
Baca Juga: 8 Oli Mobil Matic Terbaik, Dijamin Makin Enteng – CarsCheck
6. Kenali Tanda-Tanda Masalah
Langkah terakhir, tapi tidak kalah penting, adalah mengenali tanda-tanda awal masalah pada transmisi.
Jika Anda memperhatikan mobil secara seksama, banyak gejala awal kerusakan transmisi terdeteksi sebelum menjadi masalah serius.
Beberapa tanda yang perlu Anda waspadai antara lain perpindahan gigi terasa kasar atau terlambat, muncul suara aneh saat gigi berpindah, atau mobil bergetar saat berhenti.
Selain itu, lampu indikator transmisi yang menyala atau bau terbakar pada komponen transmisi bisa menjadi sinyal bahwa ada yang tidak beres.
Begitu Anda menemukan tanda-tanda tersebut, segera bawa mobil ke bengkel untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Menunda penanganan justru akan memperburuk kerusakan dan meningkatkan biaya perbaikan.
Jangan Sampai Dapat Mobil Bekas dengan Transmisi Matic Bermasalah!
Selain penting tahu perawatannya, memilih mobil bekas dengan transmisi matic yang berjalan optimal itu juga penting.
Intinya, jangan sampai Anda dapat unit dengan transmisi bermasalah. Sebisa mungkin, gunakan layanan inspeksi mobil bekas dari CarsCheck.
Tim profesional CarsCheck bakal inspeksi seluruh komponen mobil, termasuk transmisi matic, mesin, kelistrikan, dan bodi, supaya Anda tahu persis kondisi mobil sebelum beli.
Jadi, untuk hasil inspeksi yang lengkap, percayakan inspeksi mobil bekas Anda ke CarsCheck!
Erwin Juntoro telah menggeluti dunia otomotif sejak tahun 2018. Dengan latar belakang pendidikan dari SMK Otomotif, Erwin memiliki keterampilan yang baik mengenai kelistrikan, mesin, transmisi, dan modifikasi kendaraan. Saat ini ia aktif berbagi pengetahuan di website CarsCheck.