Ban mobil harus selalu berada dalam keadaan yang prima agar tidak membahayakan keselamatan pengendara.
Akan tetapi, tahukah Anda apa sebenarnya yang menjadi penyebab ban rusak lebih cepat?
Karena selama ini banyak pengendara mobil yang melakukan kebiasaan-kebiasaan sepele, tapi ternyata bisa berdampak pada kondisi ban. Tentu hal tersebut harus dihilangkan jika tidak ingin ban mudah rusak.
Lantas, apa saja penyebab tersebut? Yuk, cari tahu informasi selengkapnya berikut ini!
7 Penyebab Ban Rusak Lebih Cepat
Umumnya, umur ban mobil adalah sekitar 3 sampai 5 tahun. Dalam ukuran jarak tempuh, maka setelah 40.000 km – 50.000 km, ban harus sudah mendapatkan penggantian.
Lebih dari usia dan jarak tempuh tersebut, penggunaan ban mobil akan beresiko pada keamanan dan keselamatan di jalan raya.
Selain karena masa pakai dan jarak tempuh, ada beberapa hal yang bisa membuat ban mobil rusak lebih cepat.
Berikut adalah berbagai penyebab ban rusak tersebut:
1. Kebiasaan Mengemudi yang Agresif
Banyak pemilik kendaraan yang terbiasa membawa mobil secara agresif, misalnya suka mengebut dan terus menerus menghantam jalanan rusak.
Meski terdengar sepele, nyatanya kebiasaan ini bisa berpengaruh besar pada ban, lho.
Sebab, ban yang terus menerus melewati jalanan rusak parah, bisa membuat permukaannya lebih cepat rusak. Selain itu, kebiasaan mengerem mendadak bisa membuat velg dan ban rusak karena benturan yang terlalu keras.
Baca Juga: Cara Menjaga Kondisi Ban Mobil Bekas Agar Awet
2. Masalah pada Sistem Suspensi Mobil
Penyebab ban mobil rusak selanjutnya adalah permasalahan pada komponen suspensi yang tidak segera Anda atasi.
Karena ketika suspensi bermasalah, Anda tidak akan bisa mengendalikan mobil secara maksimal.
Ini berakibat pada ban yang tidak bisa melaju secara stabil juga, terkadang ke kanan ataupun ke kiri.
Jika ini berlangsung dalam waktu yang lama, struktur dan permukaan ban bisa lebih cepat rusak dan aus.
3. Tekanan Angin Ban yang Tidak Maksimal
Kebiasaan lain yang bisa menjadi penyebab ban rusak adalah mengisi ban dengan tekanan angin asal-asalan dan tidak pas. Padahal, kebiasaan ini bisa mengakibatkan ketidak seimbangan pada ban itu sendiri.
Jika ban memiliki tekanan angin yang terlalu besar, daya cengkram ban bisa berkurang sehingga membuat mobil lebih mudah tergelincir ketika melewati jalanan yang licin atau curam.
Sebaliknya, jika tekanan angin kurang, maka ini bisa menyebabkan putusnya serat baja yang ada di dalam ban sehingga ban bisa meletus. Dinding ban akhirnya harus bekerja lebih keras dan membuatnya jadi mudah rusak.
4. Tidak Pernah Melakukan Spooring dan Balancing
Bagi sebuah mobil, spooring dan balancing memiliki manfaat yang sangat besar untuk menyelaraskan poros ban. Ketika tidak pernah melakukan keduanya, maka poros ban mobil tidak akan selaras.
Apabila Anda biarkan dalam waktu yang lama, ban yang tidak selaras akan lebih mudah cepat rusak.
Oleh karena itu, pastikan Anda melakukan spooring dan balancing secara berkala untuk menjaga keselarasan ban mobil.
5. Tidak Memperhatikan Muatan Mobil
Penyebab ban rusak selanjutnya adalah tidak memperhatikan muatan mobil. Mobil yang terbiasa mengangkut penumpang atau barang melebihi kemampuannya, juga bisa berpengaruh pada kondisi ban.
Ini karena setiap mobil sudah memiliki ambang batas muatan yang ditentukan oleh pabrik.
Ketika melampaui batas tersebut, maka ban mobil bisa lebih mudah rusak dan bisa merembet ke komponen kendaraan yang lain.
6. Sering Terpapar Bensin atau Oli
Hal kecil yang ternyata juga berdampak besar pada ban mobil adalah terpapar oli atau bensin.
Meski terlihat sebagai masalah yang sepele, tapi oli dan bensin memiliki unsur zat yang bisa membuat karet ban lebih cepat melar.
Dalam waktu yang lama, paparan cairan tersebut akan membuat ban lebih cepat rusak dan kehilangan daya cengkramnya.
7. Ukuran Velg Ban yang Tidak Pas
Penyebab ban rusak terakhir adalah ukuran velg yang tidak sesuai dengan ban mobil. Sebenarnya, setiap mobil pasti sudah memiliki standar ukuran velgnya tersendiri.
Oleh karena itu, jika Anda memodifikasi velg, maka pastikan ukurannya pas, tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Karena jika tetap dipaksakan, ban bisa mudah benjol, retak, bahkan pecah.
Baca Juga: Pentingnya Ban Serep Saat Mudik Lebaran
Ciri Ban Mobil Harus Diganti
Ada beberapa indikator yang bisa menandakan bahwa Anda harus segera mengganti ban mobil:
1. Usia Ban dan Jarak Tempuh
Jika usia ban sudah lebih dari 3-5 tahun atau jarak tempuh sudah lebih dari 50.000 km, maka Anda harus segera mengganti ban.
Karena kemungkinan besar kondisi ban sudah tidak prima lagi dan memiliki banyak kerusakan.
2. Tapak Ban Mencapai TWI
Tread Wear Indicator (TWI) adalah batas keausan ban yang penting diperhatikan para pemilik mobil.
Ketika kembang ban sudah mencapai batas segitiga TWI, maka artinya ban harus segera Anda ganti karena daya cengkeramnya sudah berkurang dan ini bisa meningkatkan risiko tergelincir. Jadi, sangat membahayakan keselamatan Anda dalam berkendara.
3. Kondisi Ban Sudah Tidak Bagus
Terakhir, jika ban sudah terlihat aus, gundul, benjol, atau ada keretakan, maka Anda harus segera menggantinya.
Sebab, artinya ban sudah sangat rusak dan bisa beresiko terhadap keamanan di jalan raya.
Baca Juga: Saran Tekanan Ban Mobil yang Bagus
Harga Ganti Ban Mobil
Sebenarnya, biaya ganti ban mobil di bengkel bisa sangat bervariasi tergantung dari brand, ukuran, jenis, dan biaya jasa bengkel.
Anda harus menyiapkan dana mulai dari Rp500.000 sampai lebih dari Rp3.500.000 jika ingin mengganti ban.
Sekarang Anda sudah tahu kan apa saja penyebab ban rusak? Pastikan Anda selalu memeriksa kondisi ban mobil, termasuk ketika membeli mobil bekas.
Sebab, ini akan sangat berpengaruh pada performa dan keamanan ketika di jalan raya.
Untuk pemeriksaan mobil bekas yang lebih akurat, Anda bisa memakai jasa inspeksi mobil bekas, CarsCheck. CarsCheck akan memastikan mobil berada dalam kondisi terbaik dan sesuai dengan harga yang ditawarkan.
Erwin Juntoro telah menggeluti dunia otomotif sejak tahun 2018. Dengan latar belakang pendidikan dari SMK Otomotif, Erwin memiliki keterampilan yang baik mengenai kelistrikan, mesin, transmisi, dan modifikasi kendaraan. Saat ini ia aktif berbagi pengetahuan di website CarsCheck.