Potensi Bahaya Aquaplaning Mobil dan Cara Menghindarinya

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Print
potensi bahaya aquaplaning

Kondisi aquaplaning seharusnya sudah tidak asing lagi. Istilah ini merujuk pada kondisi mobil blong atau hilang kendali ketika berkendara dalam cuaca hujan. Potensi bahaya aquaplaning dapat membahayakan keselamatan hingga berujung kecelakaan.

Agar terhindar dari kondisi ini, sebaiknya Anda memahami tentang kondisi aquaplaning dan bahayanya. Selain itu, Anda juga perlu cara pencegahan agar terhindar dari situasi yang membahayakan tersebut.

Pengertian dan Penyebab Aquaplaning

Aquaplaning merupakan masalah yang muncul ketika lapisan air terbentuk di antara ban kendaraan dan permukaan jalan di bawahnya. Pada titik ini, ban tidak dapat mencengkeram jalan sehingga pengemudi kehilangan kendali.

Beberapa orang mengenal istilah ini dengan nama lain yaitu hydroplaning. Pengertian hydroplaning yaitu sama dengan aquaplaning yang mana kondisi ini terjadi ketika curah hujan sedang tinggi.

Aquaplaning atau hydroplaning dapat disebabkan oleh curah hujan deras yang menggenang di permukaan jalan. Kondisi ini dapat diperburuk oleh dua faktor lain yaitu kondisi ban kendaraan dan kecepatan kendaraan. 

Ban dengan tapak rendah yang kurang berkualitas akan kesulitan membersihkan air sehingga air menggenang di bawah ban. 

Jika dilihat dari kecepatan kendaraan, semakin mobil bergerak melaju kencang, semakin besar kemungkinan ban kehilangan cengkeraman ketika jalanan basah. 

Kenali Potensi Bahaya Aquaplaning pada Mobil 

Agar tetap bisa berkendara dengan aman saat jalanan basah, Anda perlu mengenali potensi bahaya dari kondisi aquaplaning.

1. Kehilangan Kontrol

Bahaya aquaplaning adalah hilangnya kontrol saat berkendara. Saat jalan dipenuhi air dan kecepatan berkendara melebihi batas aman, pola tapak ban tidak lagi efektif mengalirkan air dari bawah ban. 

Kondisi ini menyebabkan hilangnya traksi antara ban dan permukaan jalan. Ketika tapak ban kurang dari empat milimeter, kemampuan cengkram ban di jalan basah dan ketahanan terhadap aquaplaning menurun signifikan. 

Pada saat inilah risiko aquaplaning meningkat tajam. Pengemudi lebih sulit menentukan jarak pengereman. Selain itu juga ada potensi kendaraan tergelincir. 

2. Risiko Kecelakaan

Saat berkendara tetapi tidak bisa mengontrol kemudi, risiko kecelakaan meningkat. Terlebih, kondisi aquaplaning dapat menyebabkan mobil tergelincir atau meluncur tak terkendali di jalan. 

Bahaya jika mobil melaju di jalan licin dan melakukan manuver dadakan, terlebih ketika aquaplaning di jalan tol. Dalam situasi darurat ini, respons pengemudi sangat terbatas.

Tidak jarang aquaplaning menyebabkan pengemudi panik sehingga bereaksi tiba-tiba. Reaksi panik ini justru dapat memperburuk situasi. 

3. Ban Kempes

Aquaplaning merupakan kondisi ketika air terperangkap di antara ban dan permukaan jalan. Kondisi ini menyebabkan tekanan udara dalam ban meningkat sehingga ban bisa kempes. Ketika ban kempes, mobil tentu bermasalah dan kehilangan kendali. 

Ban yang sudah kehilangan tekanan udara tidak mampu menjaga cengkeraman pada jalan. Mobil lebih mudah tergelincir, pengemudi pun akan kesulitan menjaga stabilitas kendaraan.

4. Kerusakan pada Mobil

Potensi bahaya aquaplaning juga menyebabkan kerusakan pada mobil. Saat mobil kehilangan kendali, mobil dapat menabrak rintangan atau lubang jalan yang menyebabkan kerusakan pada ban, suspensi, atau komponen mobil lainnya.

Ketika komponen tersebut rusak, komponen lainnya akan sangat terganggu. Oleh karena itu, sebaiknya cek kondisi ban mobil dan pakailah ban sesuai cuaca.  

Cara Mencegah Aquaplaning

Untuk menghindari atau mengurangi risiko aquaplaning saat berkendara di tengah hujan, ada beberapa langkah penting yang perlu Anda lakukan. 

  • Periksa tekanan ban secara teratur, setidaknya sekali dalam sebulan.
  • Menyesuaikan kecepatan dengan kondisi jalan, perlambat laju kendaraan saat sedang hujan. 
  • Matikan mode cruise control agar Anda dapat kembali mengendalikan kendaraan secara manual. 
  • Usahakan untuk selalu melihat jauh ke depan saat berkendara demi mengantisipasi genangan air besar di sisi jalan. 

Setelah mengetahui potensi bahaya aquaplaning, Anda paham bahwa pengemudi harus selalu memperhatikan kondisi jalan dan menyesuaikan kecepatan saat berkendara di jalan yang basah.

Berkaitan dengan hal ini, melakukan inspeksi mobil bekas sebelum membeli adalah langkah bijak untuk memastikan sistem keamanan, termasuk kondisi ban, dalam keadaan yang baik. 

Dengan menggunakan jasa inspeksi mobil bekas yang profesional, Anda dapat mengidentifikasi potensi masalah pada mobil dan memastikan bahwa mobil yang akan dibeli dalam kondisi prima, termasuk kualitas bannya.

Realated Post

Post Terbaru