Hydroplaning adalah istilah yang mengingatkan bagi pengendara roda empat untuk berhati-hati dalam mengemudikan mobilnya terutama pada saat hujan. Karena istilah ini ada hubungannya langsung dengan keselamatan berkendara Anda.

Lalu, apa yang dimaksud dengan hydroplaning dan seberapa besar bahayanya? Berikut ini akan kami ulas selengkapnya.

Apa Itu Hydroplaning Mobil?

Aquaplaning atau yang juga disebut sebagai hydroplaning adalah istilah yang menggambarkan keadaan ban dari mobil akan mengambang di atas permukaan jalan karena tak bisa menepis genangan air. 

Hydroplaning membuat mobil menjadi kehilangan daya cengkramnya sehingga sulit untuk Anda kendalian. Jika sudah begini, bukan tidak mungkin akan membahayakan dan menyebabkan kecelakaan.

Tidak hanya itu saja, hydroplaning juga bisa disebabkan karena kondisi kendaraan yang sedang tidak bagus. Dalam kondisi tertentu bisa saja mobil akan tergelincir.

Bahaya Hydroplaning

Aquaplaning mobil adalah sesuatu yang sangat berbahaya dan seharusnya tidak terjadi pada saat berkendara. Tidak hanya Anda yang merasakan bahayanya, tetapi juga penumpang lainnya.

Berikut ini berbagai bahaya dari hydroplaning atau aquaplaning di jalan tol maupun di jalan-jalan lainnya.

1. Hilangnya Kontrol

Hydroplaning membuat Anda akan kesulitan mengontrol mobil ke arah yang diinginkan. Awalnya ingin mengarahkan mobil ke kanan, bisa jadi malah ke kiri karena ban mobil mengalami traksi.

Hilangnya kontrol ini sangat membahayakan tidak hanya kepada Anda, tetapi mobil yang ada di sekitarnya. Tabrakan bisa saja terjadi.

2. Meningkatkan Resiko Kecelakaan

Seperti yang sudah dijelaskan, bahwasanya hydroplaning itu membuat ban kehilangan gaya geseknya di jalan. Hal inilah yang membuat resiko kecelakaan di jalan menjadi semakin besar.

Anda yang berkendara dan tiba-tiba saja di tengah derasnya hujan ban mengalami masalah, tentu saja Anda akan reflek mencari cara untuk bisa membuat mobil bergerak semestinya. Sayangnya hydroplaning menghancurkan semuanya.

Saat berada di situasi darurat apalagi mobil tidak bisa Anda kendalikan secara lancar, tentu saja hal ini bisa saja menimbulkan kecelakaan karena mobil yang ada di belakang tiba-tiba saja menabrak.

3. Mobil Menjadi Tidak Stabil

Potensi bahaya aquaplaning lainnya adalah mobil menjadi tidak stabil. Mobil akan kesulitan berjalan lurus dan bukan tidak mungkin akan sering oleng saat Anda mengendarainya.

Ketidakstabilan ini berpotensi membuat mobil akan dengan mudah berpindah ke jalur lain. Pastinya hal ini sangat berbahaya karena bisa jadi mobil Anda akan ditabrak mobil lain dari arah yang berlawanan.

Cara Mengantisipasi Hydroplaning Adalah Ini

Hydroplaning memang sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kecelakaan, tetapi masalah ini bisa Anda cegah dengan beberapa sehingga tidak akan terjadi. Ada beberapa hal harus Anda lakukan untuk mencegah hydroplaning yaitu:

1. Cek Kondisi Ban

Pertama, sebelum Anda pergi dengan mobil Anda silakan cek terlebih dahulu kondisi bannya. Pastikan semuanya dalam keadaan baik dan tidak ada ban yang uas.

Selain itu, sebaiknya ban tidak dalam keadaan bocor maupun kurang angin. Jadi, sebelum pergi cek dulu bannya dan bila perlu komponen-komponen yang lainnya.

Pastikan tekanan ban sudah sesuai dengan kondisi anjuran produsen. Karena hal ini bisa mengurangi resiko terkena hydroplaning.

2. Mengurangi Kecepatan Kendaraan

Seperti penjelasan sebelumnya, hydroplaning atau aquaplaning terjadi saat turun hujan. Anda harus mengurangi kecepatan kendaraan untuk menurunkan resikonya.

Sebab, saat hujan deras, pengemudi tidak akan bisa melihat ke depan dengan jelas. Hal ini membuat jarak pengereman menjadi lebih panjang sehingga Anda harus mengurangi laju kendaraan ketika berkendara.

3. Tidak Menggunakan Cruise Control

Sebagian mobil saat ini sudah dilengkapi dengan mode cruise control. Fungsi dari mode ini adalah untuk mengatur kecepatan mobil secara otomatis.

Akan tetapi, untuk meminimalisir terjadinya hydroplaning sebaiknya mematikan cruise control terutama pada saat musim hujan. Lebih baik jika Anda menyetir mobil tanpa bantuan mode tersebut.

Karena ketika Anda mengemudikan mobil secara manual, tersedia waktu yang cukup untuk merespon apabila mendapati keadaan jalan yang berpotensi membuatt mobil mengalami hydroplaning.

4. Fokus ke Depan

Menyetir mobil memang harus fokus melihat ke depan, terutama saat mobil berjalan lurus. Hal ini berkaitan langsung dengan keselamatan berkendara, termasuk salah satunya adalah aquaplaning atau hydroplaning.

Dengan mengarahkan pandangan ke depan, Anda bisa melihat apakah ada genangan air sehingga dapat mewaspadainya. Jadi, Anda memiliki waktu untuk bertindak supaya tidak melewati genangan tersebut.

5. Hati-Hati Ketika Melakukan Pengereman

Kondisi banjir atau jalan tergenang sudah seharusnya Anda lebih berhati-hati dalam mengemudikan mobil, termasuk juga saat melakukan pengeraman. Hindari pengereman secara mendadak karena pasti membuat ban bermasalah.

Lakukan pengereman secara halus, perlahan, dan jangan terlalu dalam menginjak pedal rem. Tujuannya supaya mobil tidak tergelincir dan mengalami hydroplaning saat Anda kemudikan.

6. Periksa Wiper

Ada satu lagi cara mencegah hydroplaning adalah mengecek wiper pada mobil Anda. Pastikan dalam kondisi baik supaya bisa membersihkan tetesan air hujan pada mobil Anda dengan lebih baik.

Jika kaca mobil mudah dibersihkan, secara otomatis Anda melihat kondisi jalan dengan lebih jelas. Dengan begitu, Anda dapat menghindari terjadinya hydroplaning atau aquaplaning.

Jadi, itulah dia penjelasan lengkap mengenai hydroplaning dan cara mengantisipasinya. Bagi Anda yang akan membeli mobil bekas, sangat penting untuk memastikan semua komponennya dalam keadaan baik.

Hal ini bertujuan untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diharapkan, termasuk itu aquaplaning. Tapi Anda tidak perlu khawatir, karena ada jasa inspeksi mobil bekas dari CarsCheck yang siap membantu Anda.

Layanan ini akan memeriksa mobil bekas pilihan Anda sehingga Anda tidak lagi salah pilih. Informasi selengkapnya mengenai jasa inspeksi mobil bekas, jangan ragu untuk menghubungi kami.