tanda power steering rusak

Power steering yang mengalami kerusakan, bikin pengalaman berkendara Anda jadi kurang maksimal. Saat ada masalah, biasanya terdapat sejumlah tanda power steering rusak yang muncul. 

Tahu soal tanda power steering mobil rusak tentu penting apalagi jika Anda ingin membeli mobil bekas. 

Nantinya, Anda bisa tercegah dari pengalaman membeli unit yang power steeringnya bermasalah. Biaya perbaikan minim dan Anda dapat terhindar dari kerugian.

Ingin tahu soal apa saja tanda-tanda kerusakan pada bagian power steering mobil? Kami bahas tuntas di sini!

Baca Juga: 5 Cara Mendeteksi Kerusakan Power Steering Elektrik

5 Tanda Power Steering Rusak, Jangan Abai Jika Menemukannya!

Saat menemukan beberapa gejala ini, baiknya jangan abai. Apalagi kalau Anda menemukannya pada unit mobil bekas impian: 

1. Setir Terasa Berat atau Sulit Diputar

Tanda power steering bermasalah pertama yang paling sering muncul adalah setir terasa lebih berat dari biasanya. Anda mungkin merasakannya saat mobil melaju pelan atau ketika sedang memarkir kendaraan. 

Dalam kondisi normal, setir seharusnya ringan dan responsif. Jika tidak, hal ini bisa menandakan masalah pada sistem power steering.

Penyebab paling umum adalah kekurangan cairan power steering. Cairan ini berfungsi sebagai pelumas sekaligus media hidrolik yang membantu memutar roda. 

Ketika cairan berkurang, tekanan dalam sistem menurun sehingga setir terasa berat. Selain itu, masalah ini bisa disebabkan oleh pompa power steering yang mulai aus atau rusak. 

Pompa yang tidak bekerja maksimal akan membuat tekanan hidrolik menurun, sehingga Anda akan merasakan beban tambahan saat memutar setir.

2. Suara Aneh saat Memutar Setir

Selain setir terasa berat, Anda mungkin mendengar suara aneh saat memutar setir. Suara ini bisa berupa mendengung, berdecit, atau bahkan berderit. 

Suara tersebut biasanya menandakan adanya kebocoran udara di sistem hidrolik atau masalah pada pompa power steering. Jadi, bisa kita bilang juga sebagai salah satu tanda power steering rusak

Jika Anda memperhatikan suara ini sejak awal, sebaiknya jangan menunggu sampai kerusakan semakin parah. 

Pompa yang terus bekerja dalam kondisi rusak bisa menimbulkan kerusakan tambahan pada komponen lain, termasuk selang dan seal yang berfungsi menahan cairan. 

Dengan memperhatikan gejala ini, maka Anda bisa menghindari biaya perbaikan yang jauh lebih mahal di kemudian hari.

3. Kebocoran Cairan Power Steering

Tanda tanda power steering rusak yang akan lebih mudah Anda kenali adalah kebocoran cairan power steering. 

Cairan ini biasanya berwarna merah muda atau coklat kemerahan, dan bisa ditemukan di bawah mobil setelah parkir. Kebocoran ini bisa terjadi karena selang atau seal yang sudah aus.

Jika cairan berkurang secara signifikan, tekanan dalam sistem menurun, dan setir akan terasa lebih berat. 

Selain itu, kebocoran juga bisa merusak komponen lain karena cairan hidrolik yang menetes dapat memengaruhi bagian bawah mobil. 

Oleh karena itu, jika Anda menemukan tanda kebocoran, segera periksa selang dan sambungan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Baca Juga: Penyebab Setir Mobil Goyang – CarsCheck

4. Setir Tidak Kembali ke Posisi Semula

Setir seharusnya kembali ke posisi tengah dengan sendirinya setelah berbelok. Jika Anda merasakan setir lambat atau bahkan tidak kembali ke posisi semula, ini menunjukkan tanda tanda power steering bermasalah atau komponen terkait, seperti rack dan pinion.

Permasalahan ini sering muncul akibat tekanan hidrolik yang tidak stabil, misalnya karena cairan kurang atau pompa yang tidak bekerja optimal. 

Masalah ini tidak hanya membuat berkendara menjadi tidak nyaman, tetapi juga berpotensi membahayakan Anda, terutama saat menikung di kecepatan tinggi. 

Karena itu, tanda ini perlu segera Anda atasi dengan perbaikan atau pengecekan menyeluruh di bengkel.

5. Lampu Indikator Power Steering Menyala

Sebagian mobil modern biasanya memiliki lampu indikator power steering di dashboard. Lampu ini akan menyala ketika sistem mendeteksi adanya gangguan, seperti kekurangan cairan atau kerusakan pada pompa.

Ketika lampu indikator menyala, jangan abaikan sinyal ini. Banyak pengendara menunda pengecekan karena setir masih terasa normal, padahal kerusakan bisa memburuk tanpa tanda-tanda fisik yang jelas. 

Memeriksa lampu indikator secara rutin dan segera menindaklanjuti peringatan dari dashboard merupakan langkah preventif yang penting untuk menjaga keselamatan berkendara.

Penyebab Umum Kerusakan Power Steering 

tanda power steering rusak

Setelah tahu beberapa tanda power steering bocor atau rusak, sebaiknya pahami juga berbagai penyebabnya: 

1. Kebocoran Cairan

Pertama, yakni kebocoran cairan. Kebocoran pada selang atau seal adalah penyebab paling umum. 

Cairan yang bocor mengurangi tekanan dalam sistem, sehingga setir menjadi berat dan responsifitasnya menurun. 

Kebocoran ini bisa terjadi karena usia komponen, benturan, atau pemasangan yang kurang tepat. 

Oleh karena itu, periksa selang dan sambungan secara berkala, terutama jika mobil sudah berusia lebih dari lima tahun.

Baca Juga: Berapa Biaya Perbaikan Kaki-Kaki Mobil? Berikut Estimasinya

2. Pompa Power Steering Rusak

Bagian pompa power steering itu bertugas mengalirkan cairan dengan tekanan yang tepat ke seluruh sistem. 

Pompa yang aus atau rusak akan mengurangi aliran cairan, sehingga sistem kehilangan efektivitasnya. 

Kerusakan pompa bisa muncul secara tiba-tiba, tetapi sering kali ditandai dengan suara mendengung saat setir diputar atau setir yang terasa berat.

3. Kualitas Cairan yang Buruk

Tidak semua cairan power steering sama. Cairan yang kotor atau tidak sesuai spesifikasi pabrikan dapat merusak komponen di dalam sistem, seperti pompa, rack, dan selang. 

Jika Anda sering mengganti merek cairan atau menggunakan produk yang tidak direkomendasikan, risiko kerusakan lebih tinggi. Selalu gunakan cairan yang direkomendasikan dan periksa kebersihannya secara berkala.

4. Belt yang Aus atau Putus

Komponen belt berfungsi menggerakkan pompa power steering. Nantinya, belt yang aus atau putus membuat pompa tidak bekerja optimal, sehingga tekanan cairan menurun. 

Akibatnya, setir terasa berat dan responsifitasnya berkurang. Selain itu, belt yang kendor bisa menimbulkan suara berdecit saat mesin hidup, yang juga menjadi tanda power steering rusak

Cara Merawat Power Steering agar Tetap Awet

Demi mencegah berbagai masalah di atas, penting pula tahu cara merawat power steering mobil: 

  • Pastikan level cairan power steering selalu sesuai standar. Jika cairan kotor atau berkurang, segera ganti. Perawatan ini akan menjaga tekanan dalam sistem tetap stabil dan memperpanjang umur komponen.
  • Hindari memutar setir saat mobil diam. Memutar setir saat mobil tidak bergerak menimbulkan tekanan berlebih pada pompa. Jika melakukannya terus-menerus, pompa bisa cepat aus, dan setir terasa berat.
  • Selalu pastikan belt tidak aus dan selang tidak bocor. Penggantian atau perbaikan dini akan menghindarkan Anda dari masalah besar di jalan.
  • Membawa mobil ke bengkel secara rutin untuk pengecekan sistem power steering adalah langkah preventif terbaik. Teknisi dapat mendeteksi masalah sebelum menjadi serius.

Tahu Tanda Kerusakan Power Steering juga Penting Saat Pilih Mobil Bekas!

Mau beli mobil bekas tapi takut kecolongan power steering-nya? CarsCheck siap bantu. Dengan inspeksi menyeluruh lebih dari 150 titik, CarsCheck memastikan Anda tahu kondisi mobil sebelum bayar. 

Dari setir berat sampai kebocoran cairan, semua dapat pengecekan biar Anda aman dan nyaman saat berkendara. Jangan asal beli, pastikan mobil bekas Anda dapat inspeksi CarsCheck dulu!

Related Post

Social Media

Random Post

01

04