Transmisi Mobil Matic: Komponen, Cara Kerja, dan Jenisnya

Mobil keluaran terbaru kebanyakan telah menerapkan transmisi mobil matic. Hal tersebut karena jenis transmisi ini menawarkan berbagai kemudahan penggunaan.
Sayangnya, masih cukup banyak pengendara yang kurang memahami cara kerja transmisi ini, sehingga pengoperasiannya kurang optimal. Bahkan sejumlah kecelakaan terjadi akibat kelalaian pengemudi terkait penggunaan tuas transmisi.
Mari kenali lebih baik mengenai transmisi mobil otomatis, jenis, dan cara kerjanya.
Daftar Isi :
ToggleApa itu Transmisi Mobil Matic?
Mobil matic menawarkan kemudahan ekstra dengan pemindahan transmisi secara otomatis.
Saat mengendarai mobil transmisi otomatis, pengemudi tanpa harus menginjak pedal kopling untuk mengatur posisi gigi.
Berbeda dari sistem transmisi manual, mobil matic mampu mengatur perpindahan gigi secara otomatis. Pengemudi hanya perlu memastikan tuas persneling berada pada posisi D.
Perpindahan gigi secara otomatis ini berperan memastikan mesin beroperasi secara efisien pada semua tingkat kecepatan.
Jadi, saat Anda mengemudi menggunakan kecepatan tinggi, transmisi akan berpindah ke gigi yang lebih tinggi. Sementara itu, saat kecepatan berkendara melambat, maka transmisi akan pindah ke gigi rendah.
Berkat kinerja otomatis tersebut, pengemudi tidak perlu mengkhawatirkan masalah penggunaan pedal kopling, sehingga membuat pengalaman berkendara lebih mudah.
Meskipun begitu, rupanya penggunaan mobil dengan transmisi otomatis bisa cukup membingungkan bagi pemula.
Pasalnya, diperlukan adaptasi yang tepat supaya dapat merasakan perpindahan gigi ketika berkendara.
Komponen Transmisi Mobil Matic
Transmisi otomatis merupakan sistem permesinan yang kompleks yang melibatkan kinerja dari berbagai komponen. Berikut beberapa komponen transmisi dan fungsinya:
1. Torque Converter
Torque converter termasuk salah satu komponen utama dari transmisi otomatis. Komponen ini menghubungkan mesin ke transmisi.
Fungsi dari torque converter yaitu untuk meneruskan energi dari mesin ke transmisi menggunakan fluida transmisi. Ketika pengendara berhenti, maka torque converter memungkinkan mesin untuk tetap beroperasi meskipun mobil tidak bergerak.
2. Planetary Gear Sets
Komponen penting selanjutnya dari transmisi mobil matic adalah planetary gear set. Fungsi dari komponen inilah yang memungkinkan terjadinya perpindahan gigi secara otomatis pada transmisi matic.
Planetary gear sets terdiri dari tiga bagian, yaitu roda “matahari” pusat, roda “planet” yang mengorbit roda pusat, dan roda “cincin” yang melingkupi bagian lainnya.
3. Fluida Transmisi
Komponen yang satu ini berupa fluida (cairan). Fungsinya yaitu sebagai pelumas komponen yang bergerak, sehingga mencegah terjadinya aus.
Fluida transmisi juga berperan sebagai cairan hidrolik yang digunakan oleh TCU (transmission control unit) untuk mengendalikan roda-roda.
Cairan akan terpompa oleh tekanan ke bagian-bagian berbeda dari transmisi untuk menggerakkan atau menghentikan roda. Seiring penggunaan, cairan bisa menjadi kotor atau rusak, sehingga perlu diganti.
4. Seals and gaskets
Seals dan gasket termasuk komponen transmisi otomatis yang memiliki peran krusial. Lantaran fungsinya adalah untuk mempertahankan tekanan yang tepat dan mencegah terjadinya kebocoran cairan transmisi.
Apabila fungsi komponen ini rusak atau terjadi kebocoran, cairan bisa menimbulkan berbagai permasalahan transmisi dan kerusakan.
5. Governor dan Modulator
Komponen governor dan modulator merupakan sensor yang menginformasikan transmisi mengenai waktu pemindahan gigi.
Governor berfungsi memantau kecepatan mobil, sementara modulator mengecek tingkat kerja mesin. Kombinasi kedua komponen ini memberikan data yang diperlukan bagi sistem hidraulik untuk ganti mengganti gigi secara efisien.
6. Shift Point dan TCU
Shift point merupakan kecepatan spesifik saat transmisi mengubah gigi. Pada transmisi matic, TCU berperan menentukan shift point tersebut berdasarkan kecepatan mobil dan beban kerja mesin.
Cara Transmisi Mobil Matic Bekerja
Berikut gambaran umum mengenai cara kerja transmisi otomatis:
- Saat pengemudi menyalakan mobil dan menekan akselerator, mesin menghasilkan energi.
- Energi dari mesin tersalurkan ke torque converter, yang kemudian meneruskannya menggunakan fluida transmisi dan mengubah keluaran mesin ke bentuk yang bisa digunakan oleh transmisi.
- Selanjutnya, transmisi akan memanfaatkan energi tersebut untuk menjalankan fungsi utamanya, yaitu menentukan berapa banyak energi yang harus diteruskan ke roda mobil.
- Maka, pada bagian dalam transmisi, planetary gear set akan mengubah rasio gigi transmisi. Tahap ini biasa kita kenal sebagai pindah gigi.
- Kemudian, TCU memutuskan waktu pemindahan gigi menggunakan informasi dari kecepatan mobil dan beban mesin.
- Rasio gigi yang sudah berubah menentukan tingkat energi dari mesin yang akan diteruskan ke roda. Misalnya, mobil bergerak dari posisi berhenti, maka TCU memilih rasio gigi rendah, sehingga memungkinkan roda dapat banyak energi.
- Proses tersebut berlangsung secara terus menerus, selama mobil melaju. Artinya, TCU akan terus melakukan penyesuaian dan mengubah rasio gigi.
Jenis Transmisi Mobil Matic
Terdapat beberapa jenis transmisi otomatis, yang mana masing-masing memiliki cara kerja berbeda. Berikut beberapa jenis transmisi mobil matic yang umum:
1. Traditional Automatic Transmission (TAT)
Jenis transmisi ini disebut juga sebagai matic konvensional atau matic torque converter. TAT sudah mulai digunakan sejak tahun 1940-an. Torque converter merupakan jenis transmisi matic yang pertama, sehingga teknologinya lebih sederhana.
Cara kerja sistem transmisi ini mengandalkan kopling fluida bernama torque converter dan serangkaian planetary gear untuk meneruskan energi dari mesin ke roda.
2. Continuously Variable Transmission (CVT)
CVT merupakan jenis transmisi otomatis yang tidak menggunakan roda tradisional. Namun, jenis transmisi ini menggunakan sistem tali dan katrol untuk menghasilkan kisaran kontinu dari rasio gigi.
Sistem tersebut memproduksi percepatan yang lebih halus dan mulus tanpa proses perpindahan gigi yang terasa. Jenis transmisi ini kerap digunakan pada mobil keluaran Eropa.
3. Dual-Clutch Transmission (DCT)
Jenis transmisi ini menggunakan dua clutch terpisah untuk roda gigi ganjil dan genap. Desain tersebut memungkinkan perpindahan gigi dengan sangat cepat. Berkat kecepatan dan efisiensinya, DCT banyak terdapat pada mobil dengan performa tinggi.
4. Automated Manual Transmission (AMT)
Jenis transmisi AMT berfungsi seperti transmisi manual, tapi tidak memerlukan pedal kopling atau tuas gigi. Hal tersebut karena pengoperasian kopling dan pemindahan gigi dikendalikan secara elektronik.
AMT menawarkan efisiensi bahan bakar seperti halnya transmisi manual, sekaligus kemudahan penggunaan transmisi otomatis.
Fungsi Gigi Transmisi Mobil Matic
Kemudahan penggunaan menjadi salah satu alasan utama mengapa makin banyak yang memilih mobil matic. Namun, agar bisa menikmati keunggulan mobil matic sepenuhnya, Anda perlu bisa mengemudikannya dengan benar.
Termasuk langkah penting dalam belajar mengemudikan mobil matic, yaitu mengenali fungsi gigi dan arti setiap kode. Berikut penjelasannya:
1. P
Kode P merujuk pada Parking atau parkir. Maksudnya yaitu posisi mobil berhenti. Maka saat persneling berada pada posisi P, transmisi mobil akan terkunci sehingga mobil tidak bisa bergerak.
2. N
Kode N berarti mesin mobil berada pada posisi netral. Berbeda dari P, pada posisi N mobil tidak terkunci sehingga masih bisa bergerak maju atau mundur saat didorong.
3. D
Transmisi D pada mobil matic digunakan saat melaju pada medan datar atau normal. Transmisi ini memungkinkan pengemudi berkendara dengan mudah dengan menyesuaikan gas dan rem.
Namun, posisi D tidak tepat untuk melalui tanjakan atau turunan ekstrim.
4. R
Kode R merupakan singkatan dari reverse. Saat tuas transmisi pindah ke posisi R, maka mobil matic akan bergerak ke arah belakang.
5. L
Kode L (Low) merujuk pada penggunaan gigi rendah. Transmisi mobil matic pada posisi ini ideal untuk melalui tanjakan curam dan panjang.
Setelah tanjakan terlewat, Anda perlu memastikan untuk segera memindahkan transmisi dari posisi L. Tujuannya yaitu untuk mencegah mesin dan transmisi menanggung tekanan berat yang berisiko menyebabkan kerusakan komponen.
6. 2 dan 3
Kode 3 biasanya terletak tepat di sebelah kode D. Fungsinya yaitu membatasi perpindahan gigi hingga maksimal gigi 3.
Sementara itu, kode 2 terletak di bawah D. Pada beberapa mobil posisi 2 menggunakan kode S. Posisi persneling 2 cocok untuk melewati tanjakan sedang dan turunan.
7. Shift Lock
Mobil matic keluaran baru banyak menyematkan shift lock. Fungsi tombol ini adalah untuk memindahkan tuas persneling dari posisi P ke N meskipun mesin mobil tidak sedang menyala.
FAQ
Apa saja manfaat dari transmisi otomatis?
Transmisi otomatis menawarkan manfaat berupa kemudahan penggunaan, kenyamanan berkendara, serta perpindahan gigi yang lebih mulus.
Apakah jenis transmisi otomatis punya kekurangan?
Ya. Transmisi otomatis memiliki beberapa kekurangan seperti konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi dan harga yang lebih mahal.
Apa saja kerusakan yang sering terjadi pada mobil matic?
Beberapa permasalahan umum pada mobil matic antara lain tuas yang sulit pindah, kesulitan berjalan mundur, timbul hentakan saat pindah gigi, dan adanya getaran tidak normal pada mobil.
Beli Mobil Lebih Aman Bersama CarsCheck
CarsCheck menyediakan jasa inspeksi yang siap membantu memastikan Anda membeli mobil bekas dengan harga sepadan.
Inspector berpengalaman dari CarsCheck melakukan pemeriksaan secara detail dan menyeluruh. Sehingga Anda bisa memilih mobil bekas yang berkualitas dan tidak memiliki permasalahan.
Pastikan Anda memilih mobil bekas bebas masalah merepotkan seperti kerusakan transmisi mobil matic. Hubungi CarsCheck sekarang juga.

