Apakah Anda pemilik mobil matic? Jika iya, pastikan Anda paham seperti apa cara kerja transmisi otomatis. Pasalnya, meskipun banyak yang bilang lebih mudah dibandingkan manual, mobil matic juga membutuhkan proses adaptasi.
Apalagi komponen transmisi dan fungsinya yang berbeda sedikit jauh dari manual. Jangan sampai Anda menyepelekannya dan membuat proses berkendara menjadi kurang nyaman.
Oleh karena itu, pastikan Anda mempelajari seperti apa sistem transmisi pada kendaraan matic untuk meningkatkan kewaspadaan selama berkendara.
Bagi Anda yang benar-benar awan dengan transmisi matic, maka bisa cek informasi selengkapnya pada artikel di bawah ini.
Daftar Isi :
ToggleCara Kerja Transmisi Otomatis
Apakah Anda sudah tahu bagaimana cara kerja dari transmisi otomatis? Secara sederhana, proses kerja transmisinya mirip sekali dengan transmisi manual. Di mana, cara kerjanya dengan mengubah rasio putaran turbin ke arah roda.
Selain itu, langkah ini juga berbarengan dengan pemakaian tuas perseneling yang memiliki fungsi untuk membuat kendaraan berjalan. Sampai pada tahap ini kedua jenis transmisi ini memiliki kesamaan yang serupa.
Meski begitu tetap ada poin pembeda seperti bagian desain fisik. Pada transmisi manual, planetary gear-nya terdapat dua baris roda gigi.
Sedangkan, untuk otomatis cukup memakai satu roda gigi saya tetapi sekelilingnya terdapat roda gigi berukuran kecil.
Ketika transmisi mobil matic mulai bekerja, nantinya baling-baling pertama juga turut berputar untuk memompa oli transmisi yang berada di ruang hampa.
Tekanan ini akan menggerakkan turbin serta meningkatkan torsi ke turbin ketika Rpm mesin naik.
Proses sederhana ini membuat perpindahan gigi di transmisi otomatis berlaku secara otomatis yang bisa Anda sesuaikan dengan kecepatan dan kondisi kendaraan masing-masing.
Jenis Jenis Transmisi Otomatis
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai cara kerja transmisi otomatis, Anda perlu tahu kalau di Indonesia terdapat empat jenis transmisi yang sangat terkenal. Berikut penjabarannya:
1. AT Konvensional (Hydraulic Automated Transmission)
Pertama ada AT Konvensional yang memanfaatkan pengubah torsi atau torque converter. Pada mobil manual, pengubah torsi orang kenal dengan sebutan kopling. Fungsinya sama dengan torsi di mobil matic, hanya saja cara kerjanya berbeda.
Tugas dari sistem ini sebagai pengganti kopling friksi dengan mobilitas oli dari dua turbin. Melalui mekanisme kerja ini, ketika mobil dalam kondisi berhenti maka tidak akan menahan putaran mesin tetapi gigi masih tetap berada di posisi berjalan.
Cara kerjanya dengan memanfaatkan pengubah torsi untuk mendapatkan energi kinetis dari tenaga mekanis lalu menyalurkannya ke drive shaft.
2. AMT (Automated Manual Transmission)
Selanjutnya, ada AMT atau Automated Manual Transmission. Jenis komponen transmisi otomatis satu ini kerap perusahaan gunakan pada beberapa mobil merk premium seperti Ferrari.
Sistem pemakaian AMT punya konsep sendiri dengan memodifikasi transmisi manual. Sehingga kinerjanya akan berjalan semi-otomatis ataupun full otomatis tanpa kopling.
3. CVT (Continuous Variable Transmission)
Jenis berikutnya adalah CVT atau Continous Variable Transmission. Anda mungkin sudah tidak asing lagi mendengar kata CVT karena jenis transmisi satu ini paling umum dipasang pada kendaraan harian.
Proses kerja dari CVT ini menggunakan penggerak utama yang berada di bagian sabuk baja serta puli. Tugasnya sendiri untuk mengatur perubahan yang ada pada rasio gigi untuk dapat Anda sesuaikan dengan putaran mesin.
4. DCT (Dual Clutch Transmission)
Terakhir adalah sistem transmisi DCT atau Dual Clutch Transmission. Daripada ketiga jenis transmisi sebelumnya, DCT merupakan transmisi dengan cara kerja paling canggih dan kompleks.
Apabila DCT dijadikan komponen transmisi pada mobil matic, nantinya pengguna akan dapat menggunakan dua kopling ganda dengan sistem komputerisasi.
Oleh karena itu, pada saat perpindahan gigi terdapat ritme yang berbeda dengan lainnya. Tidak heran kalau jenis transmisi ini dilirik oleh mobil bergengsi seperti Porsche, Mercedes-Benz, hingga Audi.
Cars Check: Jasa Inspeksi Mobil Bekas Berkualitas
Setelah mengetahui beberapa informasi menarik mengenai cara kerja transmisi otomatis. Anda jadi paham kalau cara kerjanya lebih simpel daripada mobil manual, bukan?
Namun, karena teknologi dari transmisi otomatis ini lebih canggih maka dari sisi perawatannya pun harus Anda lakukan secara maksimal. Oleh karena itu, Anda harus melakukan pengecekan mesin secara berkala.
Apabila Anda awam di dunia otomotif, coba gunakan layanan inspeksi saja. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan laporan mengenai kondisi mobil saat ini. Salah satu layanan inspeksi yang dapat Anda pertimbangkan adalah Cars Check.
Memiliki layanan yang buka selama 24 jam nonstop, Cars Check bisa menjadi pilihan terbaik untuk setiap kondisi darurat. Selain itu, Cars Check juga membuka fasilitas klaim garansi dengan mudah dan cepat.
Seluruh laporan yang tim teknis kerjakan akan disusun secara rapi, detail, dan mudah dipahami. Sehingga, Anda sebagai pemilik mobil dapat dengan mudah mempelajarinya.
Selain itu, Cars Check juga akan membantu memberikan saran terbaik mengenai kondisi serta perawatan yang diperlukan. Yuk, tunggu apalagi? Segera gunakan layanan dari CarsCheck sekarang juga dengan menghubungi tim customer service.
FAQ
Apakah menggunakan transmisi otomatis lebih mudah daripada manual?
Tergantung medan yang diambil. Jika berada di jalan raya transmisi otomatis akan lebih mudah. Namun, dari segi pengalaman berkendara transmisi manual lebih dominan.
Bagaimana cara menggunakan transmisi otomatis?
Anda bisa mulai dengan menekan tombol pengunci (letaknya di samping atau atas shifter). Setelah itu, pindahkan dari P (parkir) ke D (drive) jika menghendaki maju. Jika ingin mundur pilih R (mundur).
Bagaimana cara merawat transmisi mobil matic?
Tempatkan posisi transmisi di posisi yang tepat, jangan injak gas terlalu dalam, hindari menginjak pedal gas mendadak, panaskan mobil sebelum digunakan, cek kondisi aki, lumasi mesin, cegah keausan, dan pastikan alat dalam kondisi lengkap.