Dekade 2000-an, menjadi peak season dari penjualan Grand Livina. Namun kini, low MPV andalan Nissan hampir tak terdengar lagi suaranya. Harganya jatuh dan jarang peminatnya. Tapi, kenapa harga Grand Livina jatuh dan tak jarang ada produk baru?
Semuanya dapat terjawab dengan kalimat sederhana: Nissan sedang dalam masalah. Meskipun ini jawaban sederhana, tetap saja terdapat faktor pendukung lain yang membuat Grand Livina jatuh dari segi harga hingga persaingan.
Pamornya seolah hilang, kilaunya sudah mulai redup, di pasaran pun suaranya tak lagi nyaring seperti ketika penjualannya mencapai 20 ribu – 30 ribu unit per tahunnya. Mengapa? Akan kami bahas ‘kejatuhan’-nya di sini.
Daftar Isi :
ToggleKenapa Harga Grand Livina Jatuh?
Melihat produk low MPV yang dulunya punya harga tinggi dan kini seolah terbanting dari segi harga memang miris. Tapi, apa yang kira-kira mendasari kejatuhan harga ini?
1. Layanan Purna Jual yang Mengkhawatirkan
Alasan pertama dan paling mungkin terjadi karena kekhawatiran masyarakat atas layanan purna jual Grand Livina. Benar bahwa Nissan menghadapi beberapa masalah internal yang akhirnya membuat konsumennya khawatir.
Konsumen Grand Livina khawatir mengenai penurunan kualitas layanan, bahkan tampak seperti akan hilang ditelan bumi. Tidak pernah terbukti, tapi menjadi faktor mengapa harga produk Nissan ini turun.
2. Anjloknya Penjualan Bikin Anjlok Kinerja Perusahaan
Perjalanan Nissan di Indonesia mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir. Nilai yang menurun dari segi penjualan, akhirnya membuat kinerja perusahaan juga menurun.
Tak hanya di Indonesia, melainkan juga regional hingga global. Sudah dengar kabar bahwa pabrik Nissan tutup tahun 2020 kemarin? Itu adalah bukti anjloknya penjualan dan kinerja perusahaan.
Bahkan Nissan merestrukturisasi jumlah karyawannya dan menyisakan 300 orang saja. Miris? Sudah tentu.
3. Anggapan Spare Part Mahal
Anda sebaiknya membaca spare part Grand Livina mahal atau murah untuk memastikan pernyataan ini.
Namun, anggapan bahwa sparepart mobil Nissan memang mahal dan sukar untuk Anda peroleh di pasaran.
Padahal tidak juga. Harga yang tinggi sesuai dengan usia pakai serta kualitasnya. Persepsi konsumen yang semacam inilah yang mempengaruhi anjloknya harga Nissan Grand Livina.
4. Kekurangan dari Unit Itu Sendiri
Setiap unit mobil sudah tentu memiliki kekurangan, termasuk dengan Grand Livina. Di antaranya seperti:
- Rentan masalah kelistrikan
- Kabin yang cenderung bising
- Setir terlalu ringan
- Pedal kopling rentan amblas
- Engine knocking
- Masalah pada shockbreaker
Ini menjadi penyakit Grand Livina yang sudah menjadi rahasia umum di pasaran. Tak heran, sekaligus jadi faktor mengapa harganya turun.
5. Irit tapi Bikin Rumit
Konsumsi BBM Grand Livina memang termasuk irit bensin. Namun, ada ahli otomotif yang mengatakan jika Livina cocok untuk BBM RON92/Pertamax.
Lantaran harganya mahal, banyak yang memakai selain Pertamax dan akhirnya, menjadi pemicu beberapa masalah seperti engine knocking.
Alasan kenapa harga Grand Livina jatuh ini jangan sampai jadi penghambat jika Anda memang ingin membeli unitnya meskipun sekarang hanya ada Grand Livina bekas saja.
Anda bisa mempercayakan jasa inspeksi ke CarsCheck lebih dulu sebelum beli untuk benar-benar memahami apakah Grand Livina impian Anda masih prima atau tidak. Segera, hubungi CarsCheck untuk inspeksi berkualitas.