Busi adalah komponen penting pada kendaraan yang fungsinya untuk membakar campuran udara dan bensin. Oleh karena itulah, penting mengetahui standar ukuran celah busi mobil agar pembakaran sempurna.
Busi mobil memiliki celah sebagai media penghasil percikan api. Jika ukuran gap atau celah busi tidak tepat, maka bisa mempengaruhi kinerja mesin mobil seperti mesin mudah mati, mesin brebet, dan mesin sulit hidup.
Nah, bagi Anda yang ingin mengetahui ukuran standar celah busi mobil yang ideal untuk menghasilkan proses pembakaran sempurna, simak informasi di bawah ini!
Daftar Isi :
ToggleApa itu Celah Busi?
Celah busi adalah ruang untuk memisahkan antara ujung elektroda dan massa. Ketika ada arus listrik yang melewati ujung elektroda dan massa, maka akan muncul percikan api sebagai pemantik pembakaran.
Ukuran celah busi adalah jumlah ruang untuk percikan api yang ukurannya bisa disesuaikan dengan alat ukur khusus. Percikan api akan maksimal apabila ukuran celah busi tepat atau sesuai standar ketentuan berlaku.
Pengukuran celah busi pun tidak boleh asal-asalan karena setiap kendaraan punya ukuran standarnya masing-masing. Contohnya ukuran gap busi untuk motor tentu beda dengan ukuran gap busi untuk mobil.
Baca Juga: 7 Ciri Ciri Busi Mobil Harus Ganti Demi Optimalkan Mesin
Standar Ukuran Celah Busi Mobil
Pada dasarnya, setiap kendaraan punya standar ukuran celah busi, sehingga bisa menghasilkan pembakaran yang sempurna. Adapun standar ukuran celah busi mobil berdasarkan konfigurasi elektroda sebagai berikut:
1. Ukuran Celah Busi Single Elektroda
Busi single elektroda adalah jenis busi yang paling banyak dipakai pada mobil. Tipe busi ini konfigurasinya hanya satu ground dan satu elektroda. Percikan api itu sendiri muncul di antara elektroda dan ground pada busi.
Standar ukuran celah busi tipe single elektroda mobil yakni 0,72 mm sampai 1,62 mm. Busi ini menghasilkan percikan api memanjang, sehingga busi ini biasa dipakai di mobil dengan kapasitas cc mesin sedang.
2. Ukuran Celah Busi Multi Elektroda
Busi Multi Elektroda adalah jenis busi dengan elektroda massa dua atau lebih. Jenis busi ini punya lebih dari satu jalur percikan api. Jika salah satu elektroda aus, maka elektroda lain masih menghasilkan percikan api.
Standar ukuran celah busi tipe multi elektroda adalah 0,8 mm sampai dengan 1,00 mm. Busi tipe ini biasanya banyak digunakan di kendaraan dengan kapasitas mesin lebih dari 500 cc per silinder.
Baca Juga: 6 Kelebihan Busi Iridium, Kendaraan Jadi Awet
Efek Celah Busi Mobil Tidak Tepat
Setelah mengetahui ukuran celah busi standar mobil, selanjutnya ketahui juga efek jika Anda menggunakan standar tidak tepat. Berikut efeknya pada mesin mobil:
1. Tidak Ada Celah Busi
Jika busi mobil tidak memiliki celah antara elektroda dan massa, maka mesin mobil tidak akan bisa Anda hidupkan. Hal ini karena tidak ada percikan api yang terbentuk sehingga tidak ada proses pembakaran.
2. Celah Busi Terlalu Lebar
Jika ukuran gap busi mobil terlalu lebar, maka beban listrik pada busi akan menjadi besar. Dampaknya mobil akan terasa tersendat-sendat, mesin mobil pun menjadi sulit untuk dihidupkan, dan busi cepat rusak.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Busi Mobil Basah Karena Oli
3. Celah Busi Terlalu Sempit
Jika ukuran gap busi mobil terlalu sempit, maka dampaknya tenaga mobil terasa berkurang karena efek pembakaran yang kurang optimal. Selain itu, elektroda busi pun akan cepat kotor daripada semestinya.
Demikianlah informasi tentang ukuran celah busi mobil standar yang seharusnya agar tidak berdampak buruk saat ukuran celah tidak tepat. Jadi, pastikan ukuran gap busi mobil Anda sudah sesuai standar ya!